Sunday, June 5, 2011

Agar Anak Menjadi Anak yang Disenangi Ibu Bapa.

 Banyak ibu bapa mengeluhkan perkara yang sama, risau bahkan  keluh ketika menghadapi anak yang suka melawan, memberontak dan berkeinginan keras. Anak seperti ini biasanya sangat keras kepala, susah diatur, tetap dengan pendirian sendiri, selalu berasa benar dan cenderung mengabaikan kata-kata orang lain. Sebelum mencuba mengatasi atau menghilangkan sikap keras anak, cari tahu dahulu apa sebabnya. Yang pasti bukan sebab keturunan.

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi timbulnya perkara buruk tersebut, antara lain adalah cara asuhan ibu bapa,akhlak ibu bapa  dan ketidaksefahaman antara ayah dan ibu. Ibu bapa yang terlalu memberi kebebasan kepada anak tanpa kontrol membuat anak berasa mereka sendiri betul dan tidak mahu mendengar kata-kata ibu bapa mereka. Sewaktu proses tumbesaran anak-anak,  yang dekat dengan anak adalah ibu bapa mereka, terutama ibu. Ketika orang  ibu bertingkah laku demikian (bersikap keras, suka membantah), maka anak akan cepat mengikut perilaku tersebut. Dan salah satu hal yang juga penting dalam pendidikan anak adalah pandai dalam menerapkan cara didikan. Sewaktu ada penerapan peraturan yang berbeza antara ayah dan ibu , maka anak akan mengalami kekeliruan. Dan anak juga  akanlebih memilih peraturan-peraturan yang lebih menyenangkan hati mereka.


Menjalinkan hubungan baik dengan anak adalah cara terbaik menangani anak yang keras kepala. Komunikasi dua arah antara ibu bapa harus terjalin dengan baik. Contoh, ketika Anda menyuruh melakukan sesuatu, jangan hanya sekadar memerintah, yakinkan bahwa anak faham maksud dari perintah tersebut.Seterusnya , ajak anak bertutur dan tanya alasannya, mengapa dia membantah atau bersikap dengan pendapatnya. Bila alasannya tidak betul, berilah larangan tegas namun tetap disertai kesabaran. Cara ini akan memberikan pemahaman tentang batasan pada anak, tanpa membuat mereka berasa ditolak atau tidak dicintai.
Sebagai ibu bapa, Anda harus pandai mengawal emosi. Apabila tidak sedemikian, Anda sendirilah yang akan kalah dengan anak-anak.

Bertutrlah dari hati ke hati. Tanyakan apa yang menjadi keinginannya. Misal, ketika anak Anda menginginkan pergi ke suatu tempat dan Anda melarangnya. Berikan dengan bijak alasan Anda melarangnya. Jelaskan pada anak dengan bahasa yang mereka faham, mengapa suatu hal diperintahkan dan hal lain dilarang. Yang perlu difahami adalah, jangan bersikap kasar atau terlampau keras pada anak. Bersikap lembut dan penuh kasih sayang adalah yang terbaik untuk anak-anak. Sebab, anak akan berasa bahawa teguran atau larangan yang Anda sampaikan, bukan karana benci, melainkan karana rasa sayang Anda padanya. Jangan lupa berikan pujian ketika anak berperilaku baik, walaupun hanya dengan pelukan atau belaian. Anak yang “keras” boleh terjadi kerana kurang dapat penghargaan daripada ibu bapa.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa posisi tubuh boleh mempengaruhi proses berfikir seseorang. Orang yang berdiri kaku, atau duduk dalam posisi yang menyusahkan, akan membuat otak tidak boleh berfungsi dengan baik dan keadaan emosi menjadi tidak stabil. Ketika menghadapi anak yang sedang emosi dan tetap mempertahankan pendapatnya, cubalah meredakan dengan mengganti posisi tubuhnya. Jika sedang duduk, ajaklah ia bergerak ke ruangan yang lain. Bukankah Islam juga telah mengajarkan tentang hal ini?

“Jika salah seorang di antara kalian marah sementara dia berdiri, maka hendaklah ia duduk sehingga kemarahannya hilang. Jika belum juga hilang maka hendaklah ia berbaring.”
(HR Ahmad dan Abu Dawud)

Ajaklah anak duduk jika mereka berdiri dengan tegang, sentuhnya, dan katakan dengan lembut,"Mari
duduk dulu, umi nak dengar pendapat kamu lebih jelas lagi.” Demikian ibunda, Mudah-mudahan ananda kelak akan menjadi anak yang membanggakan kedua ibu bapa mereka.InsyaAllah.

=Muslimah Penggerak Generasi Unggul=

No comments:

Post a Comment