Dia digelar ISTIMEWA,
saat yang memanggil itu dimuliakan disisi-Nya,
Dia bergerak menggenggam yang Haq,
yang diperintah untuk disebarkan,
buat insan yang alpa.
Saat manusia yang lainnya kelam kabut merebut dunia,
dia bangkit menolak arus ketidak tamadunannya dunia,
yang dilihat dibanteras,
yang didengar ditepis kuat,
oleh diri yang kuat keteguhan iman.
Laungan kemaksiatan ditolak mendalam,
saat kuat degupan sekularisme mendesak,
yang kotor dibersihkan,
yang terlena dikejutkan.
Dia hanya manusia biasa,
tiada sempurna,
buat diri yang digelar manusia.
Namun yang dia inginkan adalah keistimewaan,
yang ingin dilihat oleh Pencipta yang Agung buat manusia,
dimengejar sekuat tenaga untuk meraih keredhaan Sang Pencipta,
yang tiada layak disembanh melainkan Dia(Allah).
Terjatuhnya dia,
hanya mengadu pada-nya,
Terlukanya dia,
hanya mengadu pada-nya
Hanya yang digalas tugas yang mulia,
untuk umat yang leka,
disaat naungan mulia berarak diseluruh dunia,
Dia ingin merangkul sekuat yang termampu,
untuk dicatat di akhirat, berakhirnya dunia.
"Sungguh menakjubkan keadaan orang yang beriman, kerana semua perkara adalah baik baginya, dan itu tidak terjadi kepada sesiapa pun kecuali kepada orang yang beriman. Jika dia mendapat nikmat, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika dia ditimpa musibah, dia bersabar, maka itu pun baik baginya."
(HR Muslim).
Respek!
ReplyDelete